Motion capture dapat menyajikan gerakan yang realistis dan memberikan nuansa dan detil khususnya pada pameran tertentu. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis akan membuat sebuah aplikasi Motion capture yang menganimasikan tentang teknik dasar pemain sepak bola. Dari aplikasi yang sudah ada, tidak memiliki beberapa properti yang menunjang dan penempatan angle kamera yang bersifat diam. Adapun proses perancangan aplikasi ini didasarkan pada pencarian dari berbagai referensi. Aplikasi yang akan dihasilkan yaitu berupa sebuah video animasi pengenalan teknik dasar sepak bola dengan menggunakan teknologi motion capture dimana animasi dibuat dengan menggunakan hardware kinect XBOX 360 untuk merekam gerakan dari aktor/ telent. Teknik motion capture akan dimasukan ke dalam model 3D sehingga gerakan akan sama dengan gerakan asli dari aktor/talent. Selain itu penggunaan properti yang menunjang untuk lebih . Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan suatu video dengan karakter dan property yang sesuai dengan tema aplikasi. Menghasilkan video dengan sudut pandang kamera yang bergerak dan efek visual sehingga kesan visual yang dihasilkan menambah dramatisasi adegan dan mampu membuat gerakan animasi sesuai dengan gerakan manusia. Hasil pengujian pada depth sensor Kinect XBOX 360 memiliki deadzone 40 cm dengan error rata rata 0.81 cm, jarak tracking antara 40-390 cm, tidak membutuhkan cahaya untuk melakukan tracking dan memiliki perbedaan sudut antara manusia real dengan sudut objek 3D karakter antara 2-9 derajat.
LATAR BELAKANG MASALAH
Motion capture merupakan terminologi yang digunakan untuk mendeskripsikan proses dari perekaman gerakan dan pengartian gerakan tersebut menjadi model digital dimensi tiga, dan data tersebut dapat digunakan untuk pembuatan animasi, data pergerakan robot,dan lain-lain.
Beberapa keunggulan motion capture dibandingkan animasi komputer tradisional model 3D yaitu lebih cepat, gerakan yang kompleks dan interaksi fisik yang realistis seperti animasi sekunder, berat badan dan pertukaran pasukan dapat lebih mudah diciptakan secara fisik akurat dan kostum, make-up, ukuran tubuh dan usia dapat diubah menjadi apa saja yang diperlukan.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan hardware kinect XBOX 360 sebagai perekam motion capture. Kinect adalah teknologi perangkat lunak yang dikembangkan secara internal oleh Rare, anak perusahaan dari Microsoft Game Studios milik Microsoft, dan teknologi kamera oleh Prime Sense. PrimeSense mengembangkan sistem yang dapat mengintepretasikan gestur secara spesifik, sehingga kontrol secara hands-free dapat dilakukan pada perangkat elektronik menggunakan proyektor infrared dan kamera, serta microchip khusus untuk melacak pergerakan objek dan individu pada bidang tiga dimensi. Dari jurnal pembanding yang penulis lihat ada beberapa kekurangan seperti, pada jurnal milik Sofia Gourgari, Georgios Goudelis, Konstantinos Karpouzis, dan Stefanos Kollias yang berjudul THETIS: THree Dimensional Tennis Shots A human action dataset terdapat bebrapa kekurangan antara lain model menggunakan skeleton serta tidak memiliki warna, tekstur, background, effect, audio, text dan properti. Pada jurnal milik Keisuke Kato, Yutaka Namiki, Niwat Thepvilojanapong, dan Yoshita Tobe yang berjudul Toward Analysys of Football Actions Using kinect and Android Phone terdapat beberapa kekurangan antara lain model menggunakan skeleton serta tidak memiliki warna, tekstur, background, effect, audio, text dan properti. Pada jurnal milik Ian Spiro, Thomas Huston,dan Christoph Bregler yang berjudul Markerless Motion Capture In The Crowd terdapat beberapa kekurangan antara lain tidak memiliki background, effect, audio dan text. Pada jurnal milik Jeffrey E. Boyd, Andrew Godbout, dan Chris Thornton yang berjudul berjudul In Situ Motion Capture of Speed Skating: Escaping the Treadmill terdapat beberapa kekurangan antara lain model menggunakan skeleton serta tidak memiliki warna, tekstur, background, effect, audio, text dan properti. Pada jurnal milik Yasuhisa Tamura, Koji Yamaoka, Masataka Uehara, dan Takeshi Shima yang berjudul Capture and Feedback in Flying Disc Throw with use of Kinect terdapat beberapa kekurangan antara lain model menggunakan 2D serta tidak memiliki effect, audio, dan properti. Pada jurnal milik Djoko Kuswanto yang berjudul Metode Motion Capture Berbasis Video Untuk Meningkatkan Kualitas Proses In- Between Pada Produksi Film Animasi 2D terdapat beberapa kekurangan antara lain model yang digunakan masih 2D dan tidak terdapat text. Pada jurnal milik Christoph Bregler dan Jitendra Malik yang berjudul Video Motion Capture menggunakan metode markerless motion capture dan terdapat beberapa kekurangan yaitu tidak memiliki tekstur, background, effect, audio, text dan audio. Pada jurnal milik I dewa bagas suryajaya yang berjudul Penerapan Microsoft Xbox Kinect Motion Capture Sensor Dalam Adegan Pertarungan Untuk Film Animasi 3d “Selamatkan Bumi terdapat beberapa kekurangan yaitu tidak memiliki text. Pada jurnal milik Kohei Arai1 dan Rosa Andrie Asmara yang berjudul 3D Skeleton model derived from Kinect Depth Sensor Camera and its application to walking style quality evaluations menggunakan metode 3
markerless motion capture dan terdapat beberapa kekurangan yaitu model yang digunakan adalah skeleton. Tidak memiliki warna, tekstur, background, effect, audio, text, audio dan properti. Pada jurnal milik Juergen Gall, Carsten Stoll, Edilson de Aguiar, Christian Theobalt, Bodo Rosenhahn, and Hans-Peter Seidelyang berjudul Motion Capture Using Joint Skeleton Tracking and Surface Estimation menggunakan metode markerless motion capture dan terdapat beberapa kekurangan yaitu tidak memiliki warna, tekstur, background, effect, audio, text, dan audio. Dari aplikasi pembanding yang penulis lihat ada beberapa kekurangan seperti aplikasi milik Mocaponeuk dalam video yang berjudul Football Motion Capture memiliki kekurangan antara lain tidak memiliki background, effect, audio, dan text. Aplikasi milik Isaac Smith dalam video yang berjudul Motion Capture - Soccer Kick memiliki kekurangan antara lain tidak memiliki warna, background, effect, audio, dan text. Aplikasi milik Mocapdata dalam video yang berjudul motion capture data Soccer -Dribble 2 memiliki kekurangan antara lain model menggunakan skeleton, tidak memiliki effect, audio, text dan properti. Aplikasi milik Jamie McHenry dalam video yang berjudul IClone5 Motion Capture-Soccer Goal memiliki kekurangan antara lain tidak memiliki effect, audio, dan text. Aplikasi milik Jhano dalam video yang berjudul Soccer Juggling Mocap Example memiliki kekurangan antara lain tidak memiliki background, effect, audio, dan text. Setelah melakukan observasi dan pembanding penulis telah menetapkan konsep video yang akan dirancang adalah “Video Pengenalan Teknik Dasar Permainan Sepak Bola Dengan Menggunakan Motion Capture”. Video dirancang dengan grafis 3 dimensi.